REVIEW FILM WARKOP DKI REBORN
"Jangkrik Boss"
Film Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 1 ini didukung oleh aktor-aktor
ternama seperti Vino G Bastian sebagai Kasino, Abimana Aryasatya sebagai Dono,
dan Tora Sudiro sebagai Indro. Film bercerita tentang tiga sekawan Dono,
Kasino, dan Indro yang merupakan anggota CHIPS (Cara Hebat Ikut-ikutan Penanggulangan Sosial).
Tugas mereka adalah menyelesaikan
berbagai masalah di masyarakat. Namun yang terjadi, ketiganya justru
menambah masalah. Pada awalnya tiga anggota CHIPS ditugaskan utuk memecahkan
kasus pembegalan yang sedang marak terjadi, namun mereka tidak bisa menanggulangi.
Tidak hanya kasus pembegalan saja, namun aksi ibu-ibu yang membawa motor pun tidak
ketinggalan.
http://media.viva.co.id/thumbs2
Bos CHIPS sebal dengan tingkah tiga
anggotanya yang selalu bikin ulah dan akhirnya bos CHIPS menyuruh CHIPS asal
prancis yang bernama Sophie (sebagai staf CHIPS) untuk membantu
Dono,Kasino,Indro dalam bertugas. Melihat perempuan Prancis ini, mata tiga
sekawan ini langsung melotot, mereka tiada henti mencari perhatian dari Sophie dengan
cara tingkah laku mereka yang konyol.
Istilah “Jangkrik
Boss” mempunyai arti tersendiri bagi Kasino, yaitu sebagai tanda meminta uang
tutup mulut terhadap si Bos CHIPS yang kepergok berduaan dengan seorang wanita
seksi di kantor. Aktor wanita seksi dalam film ini adalah Nikita Mirzani dan
aktor bos CHIPS adalah Ence Bagus. Kasino lantas berani-beraninya
memeras si Bos soal pacar rahasianya ini. "Jangkrik Boss," kata
Kasino.
Dono, Kasino, Indro, diberi tugas oleh Bos CHIPS untuk
meringkus komplotan begal yang meresahkan Jakarta. Setelah melakukan perburuan
bersama Sophie, mereka akhirnya menemukan sang begal tengah
beraksi. Kejar-kejaran sengit pun terjadi. Para petugas CHIPS pun mengejar sampai tiba ke sebuah jalan yang
gelap. Di sana, terpampang sebuah papan iklan biskuit besar berisi gambar
sebuah keluarga yang tengah menikmati kudapan, menyerupai kemasan biskuit Khong
Guan yang berupa kaleng. Biasanya, iklan biskuit legendaris ini hanya
menampilkan ibu dan dua anaknya saja. Indro tak sadar, si bapak itu adalah begal
yang sebelumnya ia kejar-kejar. Di adegan ini sangat keliatan sekali betapa konyolnya mereka bertiga dan ditambah dengan properti papan iklan yang seperti wadah kaleng biskuit Khong Guan.
Karena ulah Dono, Kasino, dan Indro, mereka harus membayar denda sebesar Rp18 miliar. Bila tidak, mereka akan dipenjara. Lantas dari mana mereka mendapat uang, padahal untuk membayar taplak meja saja Dono masih harus hutang? Pilihan pertama yang mereka ambil, adalah menghadap Pakde Slamet, paman Dono yang kaya luar biasa. Sampai di rumah Pakde Slamet, mereka menyampaikan maksud kedatangannya langsung disambut positif
Karena ulah Dono, Kasino, dan Indro, mereka harus membayar denda sebesar Rp18 miliar. Bila tidak, mereka akan dipenjara. Lantas dari mana mereka mendapat uang, padahal untuk membayar taplak meja saja Dono masih harus hutang? Pilihan pertama yang mereka ambil, adalah menghadap Pakde Slamet, paman Dono yang kaya luar biasa. Sampai di rumah Pakde Slamet, mereka menyampaikan maksud kedatangannya langsung disambut positif
Membahas tentang
para aktor, di antara mereka bertiga, Abimana terlihat paling totalitas
memerankan karakter Dono. Bukan sekadar karena gigi palsu yang ia kenakan,
namun dari gerak tubuh serta cara berbicaranya, kita bagaikan benar-benar
melihat sosok Dono.
Tidak hanya Abimana, Vino G
Bastian juga patut diacungi jempol. Cara berbicaranya yang lepas, medok dan sumpah
serapah yang diucapkan terlihat cukup mirip dengan Kasino. Wajahnya pun terlimtas seperti Kasino
Sementara untuk
Tora Sudiro, aktingnya sebagai Indro tidak buruk, ia seperti memerankan
dirinya sendiri dengan logat Batak yang kental.
Indro Warkop pun hadir dalam film ini sebagai sosok Indro dari masa depan, yang memberikan beragam saran kepada Indro muda (Tora Sudiro) dalam bayangan mimpi (percakapan mimpi). Sosok Indro ini seringkali muncul di saat yang tidak tepat dengan berbagai kostum aneh, dan tidak membawa esensi apapun dalam jalannya cerita. Bisa dikata adegan ini tidak ada manfaatnya namun peran Indro Warkop dalam film ini ditayangkan dalam bentuk beda. Indro Warkop di tampilkan dalam bentuk karikatur yang mampu menghibur para penonton, termasuk saya.,
Indro Warkop pun hadir dalam film ini sebagai sosok Indro dari masa depan, yang memberikan beragam saran kepada Indro muda (Tora Sudiro) dalam bayangan mimpi (percakapan mimpi). Sosok Indro ini seringkali muncul di saat yang tidak tepat dengan berbagai kostum aneh, dan tidak membawa esensi apapun dalam jalannya cerita. Bisa dikata adegan ini tidak ada manfaatnya namun peran Indro Warkop dalam film ini ditayangkan dalam bentuk beda. Indro Warkop di tampilkan dalam bentuk karikatur yang mampu menghibur para penonton, termasuk saya.,
Dari cerita Warkop DKI Reborn "Jangkrik Boss" banyak adegan penyampaian sindiran terhadap pemerintah. Dari mulai uang sogokan,setan kredit,begal kota,utang yang merajarela.Sindiran itu nampak jelas mulai dari masalah begal di Jakarta. Disitu dijelaskan bahwa pada jaman itu indonesia benar-benar sedang dalam kondisi tidak aman. Pemerintahpun tidak gerak cepat dan berkesan cuek terhadap kondisi yang sedang dialami di Jakarta pada saat itu. Uutang yang terbelit-belit sampai meminjam uang kepada negara lain hanya untuk kesenangan semata tanpa memikirkan rakyat.
Di Jangkrik Boss Part 1, kita akan diajak
bernostalgia dengan barisan film lawas Warkop. Misalnya Dongkrak Antik, Setan
Kredit sampai IQ Jongkok. Nostalgia juga terasa lewat
dialog-dialog kocak tapi punya sindiran tajam kepada pemerintah. Setan
Kredit (1982) menceritakan tentang fenomena kredit yang merajalela di
masyarakat kala itu. IQ Jongkok (1981) juga merupakan bentuk keresahan atas
aksi tipu-tipu para petinggi negeri. Dongkrak Antik merupakan barang-barang antik yang dikoleksi oleh para pejabat tinggi padaa saat itu. Semuanya dikemas dalam lawakan.